Welcome to Kreasi El-Habib's Blog

kumpulan jurnal kimia

Selasa, 10 April 2012




Pengaruh Temperatur Terhadap Reaksi Fosfonat dalam Inhibitor Kerak pada Sumur Minyak

The Effect of Temperature to Phosphonate Reaction in Scale Inhibitor at the Oil Fields
Asnawati
Staf Pengajar Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember
Abstrak
Salah satu cara untuk menegah formasi kerak pada sumur minyak adalah dengan cara memasukkan inhibitor kerak pada formasi air. Temperatur dari formasi air cukup tinggi untuk mempengaruhi stabilitas dari inhibitor. Oleh karena itu perlu dipelajari bagaimana temperatur bisa mempengaruhi hal tersebut. Dengan tujuan tersebut, tipe dari inhibitor kerak yang digunakan adalah Jet-Cote 592 dan Servo-UCA 301. Inhibitor ini dimasukkan pada formasi air di Pematang dan Bekasap Selatan. Untuk menentukan kandungan fosfat dan fosfonat di dalam inhibitor kerak di gunakan metode asam askorbat dengan Spektrometer. Hasil menunjukkan bahwa temperatur mempengaruhi perubahan fosfonat, hal ini akan menjadi semakin tinggi ketika temperatur dinaikkan. Perubahan fosfonat yang berasal dari sumur minyak Bekasap Selatan dan Pematang menunjukkan formasi air adalah 5,99% dan 8,36% untuk Servo-UCA 301, 6,13 dan 8,24 untuk Jet-Cote 592.
Kata Kunci: temperatur, suhu, fosfonat, inhibitor kerak, spektrometri, temperature, phosphonate, scale inhibitor, spectrometry
Download Jurnal

Bookmark and Share

Pembuatan Elektroda Selektif – Ion Cu (II) Dari Kitosan-Polietilen Oksida

Saharman Gea, Andriyani, Sovia Lenny
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Tujuan umum dari penelitian ini adalah membuat elektorda selektif-ion Cu(II) dan membran kitosan dengan polietilen oksida sebagai matriks dan etilen karbonat sebagai pemlastis. Membran Cu2+ - Kitosan divarisasikan menjadi 3 berdasarkan perbandingan campuran Kitosan, Polietilen oksida (PEO) dan etilen karbonat (EC), yaitu 7:3:2, 6:3:2, dan 6:3:1. Kemudian membran dipotong menjadi beberapa bagian lalu dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 dengan beberapa variasi konsentrasi. Konduktivitas diukur dengan metode penduga empat titik (four-point probe). Karakterisasi membran Cu2+ - Kitosan dianalisa dengan spektroskopi FT-IR dengan melihat perubahan bilangan gelombang gugus amin dan asetilamida dari kitosan yang memungkinkan membentuk kompleks dengan ion Cu2+, dan analisa XRD untuk melihat pengaruh penambahan ion Cu2+ pada membran. Membran Cu2+ -Kitosan sebagai elektroda kerja dirangkai dengan membran gelas yang telah diisi dengan CUSO4 1 M yang ditambahkan KNO3 1 M sebagai larutan-dalam dengan perbandingan 1 : 4. Dari hasil penelitian pembuatan dan karakterisasi ESI Cu2+ ini, diketahui Membran Cu2+ - Kitosan dapat digunakan sebagai elektroda selektif ion Cu2+ dengan komposisi Kitosan : PEO : EC = 7: 3 : 2. Konsentrasi Optimum dopan Cu2+ adalah 1,0 M dengan harga konduktivitas 301,10 Ohm-1m-1 pada ketebalan tetap 0,38 mm. Harga Faktor nernst 28,1 m V/dekade, batas deteksi pengukuran 4,16 x 10-5 M, waktu tanggap pada larutan standar 10-1 M yaitu 90 detik dan waktu hidup selama 7 minggu.
Kata Kunci: elektroda selektif ion Cu(II), Kitosan, Polietilen Oksida

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
Matur Suwun Atas Kunjungannya, Semoga Bermanfaat!!! Salam Semangat Berkarya!!!